Mobil Nasional SMKN 4 2012


SMKN 4 Jakarta
          Pendidikan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akhir-akhir ini semakin menunjukkan prestasinya. Awalnya bermula dari pelopor SMK Negeri 2 Solo yang unjuk kebolehan dengan membuat  mobil. Tak lama kemudian banyak SMK lain yang mulai unjuk hasil karya. Menyikapi hal tersebut salah satu Kepala Sekolah SMK angkat bicara. Kepala sekolah SMK Negeri 27 Jakarta Timur, Sudiono Hadiprawiro mengatakan boomingnya siswa-siswi SMK pembuat kendaraan, harusnya tak hanya di bidang teknologi saja yang disoroti publik, tapi juga keahlian dibidang lain. Menurutnya, banyak SMK khususnya di wilayah Jakarta yang memiliki keterampilan dan berprestasi, namun kurang tersorot.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang pendidikan, Musliar Kasim mengatakan memang sudah seharusnya tak hanya pelajar SMK pembuat mobil lain saja yang patut disoroti tapi juga keahlian siswa-siswi SMK dibidang lainnya. Sebab dalam pelajaran yang diajarkan di SMK memiliki 60 macam program studi dengan 121 keahlian yang sudah dilakukan. Karena itu, setiap SMK seharusnya mampu menunjukkan keahlian siswa-siswinya.
Tak dapat kita pungkiri, pelopor pembuat mobil nasional oleh SMK Negeri 2 Solo beberapa waktu lalu, membuat beberapa SMK berprestasi menampilkan hasilnya. Namun, Musliar mengatakan sebenarnya pembuat mobil nasional dibuat pertama kali juga dari siswa SMK Negeri 4 Jakarta.
“Ketika saya mengunjungi SMK 4, saya melihat siswa-siswa ini sudah dapat membuat mobil, bahkan mesin industri. Hanya saja waktu itu belum tersorot seperti SMK Negeri 2 ini,” jelas Wamendikbud, Musliar Kasim.
Ia menambahkan saat ini beberapa pabrik industri di dalam negeri sudah tidak lagi mengimpor mesin, sebab lulusan siswa dari SMK sudah mempu membuat sendiri. Membanggakan, bukan? Kini pendidikan negara kita juga tak kalah dengan negara-negara tetangga lainnya.
Sederet prestasi yang dapat ditunjukkan oleh siswa-siswi SMK di Indonesia ini membuat kita bertanya, apakah mereka hanya untuk memenuhi tugas sekolah atau memang dipersiapkan sebagai pelajar yang siap untuk bekerja? Wamendikbud, Musliar Kasim menjelaskan tugas SMK tetaplah mendidik pelajar di sekolah. “Perlu diingat bahwa siswa SMK bukan dikhususkan untuk membuat mobil, tapi mereka disiapkan untuk bisa bekerja di industri. Karena itu perlu adanya hubungan kerjasama antara pihak industri dan SMK.” tambahnya.
Seperti diketahui, pendirian SMK memang difokuskan untuk menyiapkan tenaga yang siap bekerja dengan memiliki keahlian khusus. Pasalnya, siswa-siswi SMK dibekali dengan 60 persen teori pelajaran, dan 40 persen pembekalan praktek di lapangan.
Tak hanya, SMK pembuat inovasi dibidang teknologi yang patut disoroti. SMK Negeri 27 juga memiliki prestasi yang membanggakan. Kepala Sekolah SMK Negeri 27, Sudiono Hadiprawiro mengatakan SMKN 27 memang lebih berfokus pada bidang industri pariwisata. “SMK kami berkonsentrasi pada 7 program keahlian seperti pattyseri, akomodasi perhotelan, jasa boga, busana, serta tata kecantikan kulit, tata kecantikan rambut.” jelasnya. SMKN 27 memang unggul dalam bidang kepariwisataan. Hal ini dibuktikan lewat lulusan siswa-siswinya yang kebanyakan berhasil bekerja di perhotelan luar negeri seperti negara Malaysia dan Singapura. Tak hanya itu, pelajar SMKN 27 juga mendapat kesempatan mengikuti unjuk kebolehan di London dalam studi tata boga.
Jadi, boleh dikatakan pelajar SMK kini tidak kalah lagi dengan lulusan bergelar Sarjana.
Melihat prestasi pelajar SMK di Indonesia, pemerintah turut memberikan apresiasinya. Sebut saja pembuatan mobil para siswa SMK yang lalu. Menurut Wamendikbud, Musliar Kasim, saat ini sejumlah Kementerian telah menggodok peraturan izin agar buatan mobil anak bangsa ini bisa di patenkan sehingga layak diproduksi di dalam negeri. “Kita tinggal menunggu izin keluar dari Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan. Uji emisi mobil Esmka ini sudah layak kok.” katanya.
Selain itu, pemerintah juga memberikan sejumlah beasiswa untuk menyokong siswa-siswi SMK ini, khususnya bagi mereka yang berada dalam perekonomian kurang mampu. Musliar mengaku pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah memberikan beasiswa kepada setiap sekolah untuk menyokong para pelajar yang berprestasi. Ia berharap SMK-SMK yang ada saat ini dapat bekerjasama dengan pihak industri, agar para lulusan tersebut dapat disalurkan untuk langsung bekerja.

Posting Lebih Baru Posting Lama

Leave a Reply

Technical Audio Video 2012. Diberdayakan oleh Blogger.