Elearning SMKN 4 JAKARTA Sebagai Inovasi Terbaru
Nama Sekolah : SMKN 4 Jakarta
Alamat : Jl. Rorotan IV No. 1 Kel. Cilincing Jakarta Utara 14140
Kepala Sekolah : Drs.H.Wahidin Ganef, MM
Web Sekolah : http://www.smkn4jkt.sch.id
Web E-learning : http://elearning.smkn4jkt.net
SMKN
4 jakarta merupakan smk negeri yang berada di daerah jakarta utara
tepatnya di daerah rorotan. SMK yang di pimpin oleh Drs.H.Wahidin Ganef,
MM ini baru saja menarapkan inovasi yaitu berupa pebelajaran
e-learning. E-learning atau Pembelajaran Online SMK Negeri 4 ini Jakarta
bertujuan untuk meningkat kualitas belajar mengajar. Dengan
Pembelajaran Online ini memungkinkan Peserta didik belajar tanpa batas
waktu dan tempat.
E-Learning merupakan
suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan
ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media
jaringan computer lain (Hartley, 2001). E-Learning adalah sistem
pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar
mengajar dengan media internet, jaringan computer, maupun computer
standalone (Glossary, 2001). E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan
pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau
internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran , interaksi, atau
bimbingan (Koran, 2002).
Fungsi E-Learning
Ada
3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran
di dalam kelas (Classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang
sifatnya pilihan / optional, pelengkap (komplemen), atau pengganti
(substitusi) (Siahaan, 2002).
a. Suplemen
Dikatakan
berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban / keharusan
bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik.
Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu
akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
b. Komplemen (Tambahan)
Dikatakan
berfungsi sebagai komplemen (pelangkap) apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melangkapi materi pembelajaran yang
diterima siswa di dalam kelas (Lewis, 2002). Sebagai Komplemen berarti
materi pembelajaran elektronik diprogramkan utnuk menjadi materi
reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran
elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik
yang dapat dengan cepat menguasai / memahami materi pelajaran yang
disampaikan guru secara tatap muka (fast leaners) diberikan kesempatan
untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus
dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru
didalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada
peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang
disajikan guru secara tatap muka di kelas (Slow learners) diberikan
kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang
secara khusus dirancang untuk mereka.
c. Pengganti (Substitusi)
Beberapa
perguruan tinggi di Negara-negara maju memberikan beberapa alternatif
model kegiatan pembelajaran / perkuliahan kepada para mahasiswanya.
Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan
perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari
mahasiswa.
Keunggulan
Keuntungan menggunakan E-Learning adalah sebagai berikut :
1. Menghemat waktu proses belajar mengajar.
2. Mengurangi biaya perjalanan.
3. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku).
4. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.
5. Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Kekurangan
Pemanfaatan
internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari
berbagai kekurangan. Berbagai keritik (Bullen,2001 dan Beam,1997),
antara lain :
1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek social dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial.
3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada pendidikan.
4. Berubahnya
peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,
juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran menggunakan ICT.
5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
6. tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7. kurangnya tenaga yang mengtahui dan memiliki keterampilan internet.
8. kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Adapun e-learning SMKN 4 jakarta dikatakan sebuah inovasi berdasarkan Karakteristik Inovasi :
· Keunggulan relatif (relative advantage)
Keunggulan
relatif adalah derajat dimana suatu inovasi dianggap lebih baik atau
unggul dari yang pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat diukur dari
beberapa segi, seperti segi eknomi, prestise sosial, kenyamanan,
kepuasan dan lain-lain. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh
pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.
E-learning
memberikan keuntungan bagi penggunanya, terutama bagi mereka yang
kesulitan dalam manajemen ruang dan waktu. Pembelajaran tidak lagi harus
dilakukan dengan tatap muka. Dengan adanya e-learning, pembelajaran
dapat dilakukan secara mandiri dan individual dengan menggunakan koneksi
internet atau CD-ROM bagi mereka yang tidak terjangkau koneksi
internet. Disamping itu, e-learning juga melatih kemandirian pebelajar
dalam belajar, dan meningkatkan kemampuan pebelajar untuk dapat
mengakses informasi sebanyak-banyaknya dengan metode yang sesuai dengan
mereka.
· Kompatibilitas (compatibility)
Kompatibilitas
adalah derajat dimana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan
nilai-nilai yang berlaku, pengalaman masa lalu dan kebutuhan pengadopsi.
Sebagai contoh, jika suatu inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku, maka inovasi itu tidak dapat
diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai
(compatible).
Dengan
kemajuan teknologi yang ada pada saat ini tentunya e-learning bukan
lagi hal yang tabu untuk digunakan. Penggunaannya juga menggunakan
komputer dan internet yang sudah tidak asing lagi dalam lingkungan
masyarakat. E-learning merupakan suatu program berbasis web browser
ataupun CD-ROM yang dapat diakses melalui komputer atau laptop dengan
atau tanpa jaringan internet.
· Kerumitan (complexity)
Kerumitan
adalah derajat dimana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk
dipahami dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah
dapat dimengerti dan digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang
sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan dimengerti oleh pengadopsi, maka
semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.
Penggunaan
e-earning tidak jauh dengan bagaimana biasanya kita melakukan browsing
di internet. Semua materi ajar sudah terdapat dalam suatu web yang dapat
berupa textbook, dokumen, video, dan audio yang mudah diakses saat itu
juga atau melalui CD ROM. Selain itu, terdapat juga ruang diskusi
langsung yang dapat dilakukan sebagai pengganti kegiatan pembelajaran
tatap muka.
· Kemampuan diujicobakan (trialability)
Kemampuan
untuk diujicobakan adalah derajat dimana suatu inovasi dapat diuji-coba
batas tertentu. Suatu inovasi yang dapat di uji-cobakan dalam setting
sesungguhnya umumnya akan lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan
cepat diadopsi, suatu inovasi sebaiknya harus mampu menunjukan
(mendemonstrasikan) keunggulannya.
Seperti
yang telah dikemukakan sebelumnya, e-learning mudah untuk digunakan
atau diakses oleh pebelajar. Hal ini pun dapat dibuktikan dengan
melakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dapat dilakukan dengan
memberikan CD-ROM kepada pebelajar. Konsep yang ada pada CD-ROM sama
dengan yang terdapat di web, hanya saja tidak terakses dengan internet.
Bila pebelajar dapat menguji cobakan melalui CD-ROM tersebut, maka
pebelajar juga tidak akan kesulitan ketika melakukan pembelajaran di
web.
· Kemampuan diamati (observability)
Kemampuan
untuk diamati adalah derajat dimana hasil suatu inovasi dapat terlihat
oleh orang lain. Semakin mudah seseorang melihat hasil dari suatu
inovasi, semakin besar kemungkinan orang atau sekelompok orang tersebut
mengadopsi.
Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan melalui e-learning dapat diamati hasilnya
dengan baik. Walaupun kegiatan pembelajaran dilakukan tidak tatap muka
dan cenderung dilakukan dengan mandiri dan individual, namun kegiatan
pembelajaran ini dapat diamati dengan adanya evaluasi. Evaluasi dapat
dilakukan di tengan maupun akhir dapat berupa tes. Dengan adanya
evaluasi, maka dapat diamati hasil dari kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan e-learning.Posting Lebih Baru Posting Lama