Mobil Mini Truck SMKN 4 Jakarta Saingi Mobil ESEMKA
Mini Truck SMK Negeri 4 Jakarta Saingi Mobil ESEMKA
Hai, kawan-kawan. Bertemu lagi dengan saya hehe,,Ok deh di postingan
kali ini saya ingin memberitahukan bahwa siswa otomotif SMK Negeri 4 Jakarta merakit mobil mini truck.
mobil ini mampu menyaingi mobil ESEMKA looh...
Pemprov DKI Jakarta bakal mengalokasikan dana, untuk riset pemberian
nama hasil kreasi siswa SMKN 4 yang membuat mini truck.
Pemprov DKI menyatakan, mobil tersebut telah lulus uji emisi, yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian Perhubungan.
Pemprov DKI menyatakan, mobil tersebut telah lulus uji emisi, yang tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kementerian Perhubungan.
Gubernur DKI Fauzi Bowo mengatakan, pihaknya mendukung pendanaan riset
untuk pemberian nama mini truck SMKN 4,
yang kelak akan punya nama untuk dipasarkan secara komersil.
Menurutnya, rencana pendanaan riset pemberian nama menunjukkan Pemprov
DKI peduli pada pendidikan di Jakarta.
"Mini truck buatan siswa SMKN 4 ini merupakan bagian kecil dari karya
nyata dalam dunia pendidikan di Jakarta. Pemprov DKI akan
memperjuangkan mini
truck SMKN 4
sebagai produk otomotif yang komersil dan layak dikendarai konsumen,"
ujar pria yang biasa disapa Foke, Sabtu (28/4/2012), dalam keterangn
persnya saat dijumpai di Monas.
Foke menjelaskan, pelajar SMKN 4 Jakarta merakit mesin mobil yang
didatangkan secara terurai dari Cina. Kapasitas produksi mini truck ini
baru lima unit per minggu.
"Meski pengerjaannya dilakukan oleh pelajar, perakitan mini truck ini
mengacu pada standar baku perakitan mobil serta pengawasan kualitas
yang ketat, sehingga meminimalisasi cacat produksi," paparnya.
Keberhasilan uji emisi mini truck ini, tertuang dalam SK Kepmen
Perhubungan Nomor 070/MP-JTK/BTMP/04/12.
"Mini truck SMKN 4
Jakarta menjadi mobil buatan siswa SMK pertama di Indonesia yang
lolos uji emisi," ungkap Foke.
Mini truck SMKN 4 Jakarta terdiri dari dua varian. Pertama, varian
berbahan bakar standar, dan varian kedua berbahan bakar hibrida.
Konsumsi bahan bakar pada varian berbahan bakar standar sebanyak satu
liter per 13 kilometer.
Sedangkan varian hibrida lebih rendah dari varian pertama, yakni
sebanyak satu liter bahan bakar per 20 kilometer. Artinya, varian
hibrida lebih hemat bahan bakar 40 persen, karena bahan bakar utamanya
perpaduan antara solar sebanyak 60 persen, dan hidrogen 40 persen.
Untuk masalah harga, mini truck berbahan bakar standar dibanderol Rp
125 juta (on the road). Sedangkan mini truck hibrida seharga Rp 132
juta (on the road).
Credit andatahuuu.blogspot.com
danang's.blogspot.com
Posting Lebih Baru Posting Lama